Dan lirik lagu ini sepenuhnya hak cipta pemiliknya seperti penulis, artis, dan label yang bersangkutan. Qosidah ini juga sering dibacakan oleh Habibana Mundzir AlMusawa di hadapan gurunya: Al Habib Umar Bin Hafidz Bin Syekh Abu Bakar bin Salim bin Hafidz. Mereka mengganjalku dengan perangkap yang banyak hampir saja aku hancur. Kukatakan: Demi Allah aku rela gembira ridho demi cintaku padamu. Siapa sih yang tidak kenal dengan salah satu qosidah sholawat satu Ini, iya Man Ana Laulakum. Kasihanilah kami dengan cinta kalian, maka cinta kalian lah yang dapat membunuh dan memusnahkan musibahku.
Tiada ridho yang ku inginkan kecualu segala sesuatu yang membuatmu ridho. Lirik Qosidah Man Ana Laulakum, Qosidah Al-Imam Umar Muhdhor Bin Abdurrahman Assegaf Man ana. Peran guru yang sangat tinggi itulah menjadikan seorang guru berharga dan dicintai dalam kehidupan kita. Dengan demikian anda turut andil dalam menghargai dan mendukung penyanyi yang bersangkutan agar terus bisa berkarya. Selengkapnya Lirik Lagu Man Ana Laulakum yang dinyanyikan oleh Sulthonul Qulub al-Habib Munzir bin Fuad al-Musawa. Semoga lagu tersebut bisa menghibur anda.
Tanpa adanya guru, kita sebagai murid tidak akan bisa menjadi apa-apa di dunia ini. . Tiada seorangpun dalam cintaku selain engkau di sisiku. Man Ana Laulakum atau jika di artikan kedalam bahasa Indonesia artinya Siapa Diriku merupakan salah satu lagu berbahasa Arba yang sanagt populer. Sholawat Man Ana Laulakum pun sempat viral karena biasa di tampilkan dalam majelis majelis terutama majelis sholawat. Kasihanilah kami dengan cinta kalian, maka cinta kalian lah yang dapat membunuh dan memusnahkan musibahku. Tiada seorangpun dalam cintaku selain engkau di sisiku.
Qasidah Man Ana ini mempunyai arti dan makna yang cukup mendalam tentang kecintaan seorang murid kepada gurunya. Maka berkata hatiku: wahai tuanku, semangatku telah siap tuk menjadi tumbal keselamatan dirimu. Qosidah satu ini kerap viral sekali lantaran qosidah ini beriringan dengan mengingat jasa guru, dengan adanya qosidah Man Ana Lalakum ini syair untuk guru tercipta karena berkat guru kita bukanlah siapa-siapa. Berikut dibawah ini adalah teks lengkap lirik lagu Man Ana Arab, Latin beserta Artinya ke dalam bahasa Indonesia yang dinyanyikan Ai Khodijah. Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, karena berkat jasanya dan semangat dakwahnya yang kasih sayang, lemah lembut itulah yang banyak di kenang oleh para jemaah dari berbagai penjuru berkat jasa dakwahnya tersebut. Bagaimana aku tidak mencintai kalian dan bagaimana aku tak menginginkan tuk bersama kalian.
Tiada ridho yang ku inginkan kecualu segala sesuatu yang membuatmu ridho. Mereka mengganjalku dengan perangkap yang banyak hampir saja aku hancur. Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, karena berkat jasanya dan semangat dakwahnya yang kasih sayang, lemah lembut itulah yang banyak di kenang oleh para jemaah dari berbagai penjuru berkat jasa dakwahnya tersebut. Lagu tersebut kini juga dibawakan oleh penyanyi berhijab dan cantik bernama Ai Khodijah. Maka berkata hatiku: wahai tuanku, semangatku telah siap tuk menjadi tumbal keselamatan dirimu. Perkataan memang tak terdengar, tapi saya memperhatikan mulut beliau mengucapkan itu. Maka anak kecil itu ke depan dan saat habibana lewat anak itu melambaikan tangan.
Baiklah di kali ini الْحَمْدُ لِلَّه Doyan Sholawat akan memberikan suatu lirik qosidah yakni Man Ana Laulakum karangan Al-Imam Umar Muhdror bin Abdurrohman Assegaf, yang viral oleh Majelis Az Zahir. Tiada siapapun di dalam cinta selain engkau dalam hatiku. Kukatakan: Demi Allah aku rela gembira ridho demi cintaku padamu. Qosidah satu ini kerap viral sekali lantaran qosidah ini beriringan dengan mengingat jasa guru, dengan adanya qosidah Man Ana Lalakum ini syair untuk guru tercipta karena berkat guru kita bukanlah siapa-siapa. Sholawat Man Ana Laulakum pun sempat viral karena biasa di tampilkan dalam majelis majelis terutama majelis sholawat. Album : Man Ana Laulakum Syairan ini pernah dilantunkan oleh Sulthonul Qulub al-Habib Munzir bin Fuad al-Musawa sebagai vocalis saat qosidah bersama al-Imam al-Habib Umar Muhdhor bin Abdurrohman Assegaf. Ada seorang anak kecil yang ingin melambaikan tangan, maka saya izinkan ia agak ke depan.
Malam selasa kemarin 19 September 2011 sesuatu yang amat bener-benar hadiah buat anak kecil. . . . .
. . . . . .
. . . . . . .